Posted by: sopyanmk | 17/11/2021

Nilai dan Peran guru Penggerak


Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”.

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.

Budi pekerti, watak, karakter adalah bersatunya (perpaduan harmonis) antara gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/semangat.

Untuk menjadi guru yang paripurna memahami hakikat sekolah adalah untuk tempat persemaian benih-benih untuk berlatih dan bertumbuhnya jiwa merdeka supaya murid menjadi pribadi yang mengenal kodratnya. Setelah mengenal kodratnya maka ia akan menjadi pribadi yang siap dalam menghadapi kodrat alam dan kodrat zaman di masa yang akan datang. Bisa dibayangkan betapa hebatnya seorang murid yang dapat melihat tulodo dari gurunya yang menjadi pemimpin dalam belajar. Murid itu juga akan merasakan kenyamanan ketika proses belajarnya selalu dibersamai untuk dimotivasi karso nya. Terakhir ia akan dijadikan pemimpin dengan terus dimotivasi didorong untuk bangkit semangatnya. 

Ramuan ini akan menjadi maksimal ketika sang guru menguasai TRIKON, dimana guru memberikan proses pembelajaran secara berkesinambungan (kontinu). Memberikan wawasan luas karena gurunya menguasai berbagai ilmu (konvergen) yang sudah diadaptasi sesuai dengan potensi dan latar belakang sang murid. Ditambah pula dengan keajegan guru dalam memberikan pengajaran dan pendidikan sehingga murid merasa ada konsistensi nilai dari ajaran sang guru.

Nilai-nilai guru penggerak yang disampaikan menyadarkan saya untuk lebih memahami kebermaknaan dalam mengajar dan menjadi pegangan sehingga tidak melenceng dari jalur yang sudah ada. Guru dituntut untuk mandiri dan proaktif dalam pengembangan diri dan tidak harus selalu menunggu perintah atau ajakan teman-teman guru lain. Guru juga harus berani mengevaluasi diri dengan merefleksikan apa-apa yang sudah terjadi dan dampaknya seperti apa kepada murid. Karena dengan sikap reflektif, guru akan tahu langkah apa yang harus dilaksanakan selanjutnya. Guru tidak mungkin asyik sendiri, tentu akan menjadi bosan dan jenuh jika berlangsung dalam jangka panjang. Maka bekerja bersama-sama atau berkolaborasi akan menjadi solusi dan penyegaran terhadap motivasi mengajar dan belajar. Bisa dibayangkan guru yang setiap tahun mengajar dengan cara yang itu-itu saja. Secara penguasaan materi mungkin baik, namun apa yang disampaikan kepada murid itu menjadi relevan atau tidak? Jangan heran kalau ternyata ada guru yang berkata “murid sekarang itu beda dengan murid dahulu”. Padahal masalahnya ada di guru itu sendiri yang asyik tidak mau berinovatif dalam mengajar. Jika keempat nilai tadi sudah mempribadi maka dengan sendirinya ia akan menjadi guru yang selalu berpihak kepada murid.

Adapun peran guru pengerak di lapangan ketika mulai belajar harus sudah memiliki pemahaman bahwa ia harus mampu memerankan pemimpin pembelajaran di kelas dengan baik. Tentu idealnya tidak hanya di dalam kelas namun juga di luar kelas dan di masyarakat. Sehingga peserta didik akan terikat dalam norma-norma yang tertanam dalam proses pembelajaran dimanapun ia berada.

Selain di ruang kelas, guru juga harus aktif pada berbagai ruang praktisi yang saat ini tumbuh menjamur bak cendawan. Artinya guru tidak sekedar disibukkan beraktifitas di dalam kelas karena guru juga harus memiliki ruang lain untuk berkiprah dan menunjukkan eksistensinya. Selain itu, jika aktif di berbagai ruang komunitas praktisi dengan sendirinya akan mengembangkan wawasan dan keterampilannya. Tentu sebagai guru penggerak bukan hanya berada namun juga aktif berkiprah dan berkontribusi di komunitas tersebut. Sehingga ilmu yang dimiliki dapat tersampaikan dan menginspirasi guru lain untuk menjadi lebih baik.

Sebagai calon guru penggerak, tugas lain yang harus dilakukan adalah mulai melakukan kolaborasi dengan guru lain, baik di lingkungan sekolah dengan melakukan kegiatan pembelajaran kolaboratif maupun dengan guru di komunitas seperti MGMP/KKG. Guru penggerak harus mulai melakukan kolaborasi dalam berbagai hal bukan hanya pembelajaran namun juga termasuk kolaborasi dalam kajian kurikulum, RPP, dan hal terkait dalam layanan pengembangan diri murid sehingga wawasan murid akan menjadi luas jika pembelajaran yang dilakukan dilakukan dengan cara yang tidak biasa. 

Seorang guru penggerak harus berani tampil dan berbagi sehingga terbiasa menjadi coach bagi guru lain. Ilmu yang diterima pada program pelatihan sebaiknya tidak sekedar menjadi ilmu pribadi dan melulu untuk dimanfaatkan oleh muridnya. Karena pengalaman baik itu ketika dibagikan maka akan terjadi dampak luar biasa yang bisa memecah gunung es menjadi semuanya tampak nyata dan jika semua guru penggerak berbagi maka akan terjadi akselerasi pembelajaran tingkat tinggi di Indonesia.

Selain itu guru juga harus menjadikan muridnya sebagai pemimpin. Tentu tidak hanya sekedar ketua kelas, ketua osis, ketua ekskul. Ada banyak aspek yang bisa dilakukan oleh guru dalam membangun mental pemimpin kepada muridnya. Menjadi pemimpin upacara, menjadi pemimpin doa, menjadi pemimpin pada jam olahraga, menjadi pemimpin kebersihan dan seterusnya. Peserta didik tidak sekedar dididik menjadi anggota yang baik karena ia akan berputar menjadi pemimpin. Murid yang berpengalaman menjadi pemimpin yang baik dan menjadi anggota yang baik akan menempa dirinya ketika dimasyarakat menjadi warga masyarakat yang baik bahkan menjadi warga negara yang baik.

Jadi bisa dibayangkan jika guru penggerak ini sudah memiliki nilai dan peran guru penggerak serta siap beraksi, maka insya Allah kita akan mampu mengejar ketertinggalan pendidikan yang selama ini belum optimal berjalan.

Salam guru pengerak

Bogor, 17 November 2021

Sopyan

Posted by: sopyanmk | 30/12/2020

Kolaborasi Pendidikan


Terbayang, ketika AKM berjalan, akan ada perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. semua harus di upgrade, karena kini direktur sekolah harus benar2 terpilih dari komponen guru yag memiliki dedikasi dan service oriented. Tentu ini akan datang dari sistem rekrutmen yang waras. Ketika objektivitas dilaksanakan maka akan terlihat dimana titik lemah pendidikan di lapangan dan para eksekutif yang fungsinya menjadi eksekutor harus berani melakukan langkah dramatis…


Jika kita mencintai Indonesia dan mencintai pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang. Kalau tidak, maka pendidikan akan tetap terkungkung dalam bungkus normatif dan kemunafikan. Para guru sudah mulai banyak berbenah dengan belajar langsung yang diselenggarakan oleh KEMDIKBUD, begitupun dengan organisasi profesi yang secara konsisten memberdayakan guru seperti IGI.


Sudah selayakya potensi emas ini mempersiapkan generasi emas. Bangga sekali melihat para guru yang telatih di IGI sudah sedemikian maju dan membuat saya minder akan kecanggihan mereka. Semoga saja, ini tidak menjadi bumerang dan over confidence ketika berada di sekolah, karena semua akan indah ketika melakukan kolaboratif di lingkungan sekolah masing-masing. Collaborative learning bukan hanya sekedar terjadi di ruang kelas namun harus menjadi collaborative education secara nasional.
Semangat!!!!

Posted by: sopyanmk | 06/10/2020

BAB II PPKn BDR KELAS VIII


Assalaamualaikum wr wb

Anak-anak hebat yang nasionalis dan patriotis!

Apa kabar hari ini? Semoga kalian sehat dan selalu menjaga kesehatan diri kalian, keluarga, dan lingkungan dimana kita tinggal! Untuk itu ingat pesan mama untuk selalu mengikuti protokol kesehatan COVID-19

Hari ini kita akan belajar PPKn BAB II. Untuk memperlancar kegiatan ini silakan siapkan buku paket PPKn Kelas VIII BAB II halaman 25 – 35. Pokok bahasannya adalah seputar Pembukaan UUD 1945. Untuk memotivasi kalian dalam membaca, silakan baca pertanyaan-pertanyaan yang diberikan untuk mengingkatkan kemampuan dan motivasi kalian dalam membaca.

Sebelum mulai berdoa terlebih dahulu, laksanakan kegiatan pembiasaan baik:

  1. Melakukan absensi tiap kelas
  2. Beribadah: berdoa atau membaca kitab suci sesuai keyakinan agama masing-masing. Buat yang beragama Islam laksanakan shalat dhuha dan membaca Al-Quran
  3. Membaca doa belajar
  4. Mengerjakan
  5. Berdoa selesai belajar

Link untuk kegiatan hari ini adalah:

http://bit.ly/BAB2PPKn8

Selamat Belajar!

Posted by: sopyanmk | 10/09/2020

HIKMAH PENDEMI COVID-19 BAGI PENDIDIK DI INDONESIA


Oleh: Sopyan Maolana Kosasih, S.Pd.

Maret 2020 adalah bulan dimana sejarah pendidikan di Indonesia berubah total. Setelah sebelumnya pendidik dilatih dengan berbagai pendekatan pembelajaran kekinian dalam berbagai tingkatan, ternyata hampir semua tergagap-gagap diserang pendemi COVID-19. Ketika sekolah tidak melaksanakan aktivitas seperti biasanya, maka semua pihak dilanda krisis kepercayaan untuk mengambil keputusan yang tepat dan bisa diterima oleh berbagai pihak hususnya orangtua dan peserta didik.

Kegamangan ini tidak luput dari kondisi daerah yang berbeda-beda pada proses penyebarannya sehingga pemerintah pusat atau KEMDIKBUD kesulitan untuk malakukan penyeragaman kebijakan. Terlebih pendidikan adalah lembaga yang termasuk dalam otonomi daerah. Konsekuensinya, daerah memiliki kewenangan operasional yang lebih besar dibandingkan dengan pemerintah pusat. Uniknya permasalahan kedaruratan ini belum tercantum secara spesifik di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Otonomi Daerah. Bahkan kurikulum darurat pun sampai saat ini tidak dipersiapkan dengan baik. Padahal secara objektif Negara Republik Indonesia adalah negara yang termasuk jalur cincin api yang memiliki resiko tinggi akan terjadinya bencana alam. Ini hanya dilihat dalam satu sisi.

Menariknya, dalam situasi kritis muncul inovasi-inovasi pembelajaran sebagai jawaban dari para pendidik atas tantangan ini secara masiv menyebar. Walau secara hierarki secara spesifik tidak ada petunjuk pelaksanaan yang pasti. Sebagai guru, ini adalah jawaban atas  kritis tajam dari pihak orangtua atau tokoh publik yang sempat viral bahwa guru memakan gaji buta karena bekerja sambil santai di rumah. Sangat dimaklumi kalau orangtua dan para pemerhati pendidikan hawatir akan masa depan anak bangsa yang saat ini tidak mendapatkan perlakuan yang sudah lazim dari waktu ke waktu. Padahal setiap masa kita akan menghadapi tantangan yang berbeda. Mungkin ini salah satu hikmah dari program Bapak Mendikbud yang memproklamirkan “Merdeka Belajar”.

Saya sendiri mengalami gegar budaya pendemi COVID-19 dan mulai berpikir ulang untuk memampaatkan blog yang selama ini terbengkalai. Memodivikasi penugasan dalam blog dengan memanfaatkan media youtube  sebagai sumber belajar. Beruntungnya, menjelang merebaknya pendemi COVID-19 saya sudah menguasai walaupun belum ahli penggunaan google forms sehingga upaya melaksanakan pembelajaran secara interaktif dapat dilaksanakan.

Seringkali saya berpikir egois untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media video conference, namun melihat berbagai kesulitan ekonomi yang timbul di masyarakat naluri saya mengatakan tidak. Pertimbangannya akan semakin banyak peserta didik yang tidak bisa mengikuti pembelajaran dikarenakan keterbatasan kuota internet. Faktanya banyak juga peserta didik yang bahkan gawai telepon pintar pun tidak punya. Ada juga yang satu keluarga memiliki satu gawai sedangkan anak yang bersekolah di keluarga itu lebih dari satu.

Untuk menyiasati itu sesuai anjuran dari kepala sekolah, setiap guru di sekolah saya menyiapkan pembelajaran secara luring. Penugasan ini diambil oleh orangtua seminggu sekali, sehingga keterbatasan untuk mengikuti pembelajaran bisa disiasati dan hak setiap anak unuk mendapatkan pembelajaran dapat terpenuhi. Kini bantua gawai dan pulsa yang sudah diprogramkan pemerintah pusat dan daerah semoga semakin mempersempit kesenjangan belajar peserta didik.

Ternyata, hikmah dibalik musibah pendemi ini adalah terjadinya peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi unk pembelajaran. Semoga setelah pendemi lewat, semangat ini tidak menjadi kendor namun terus meningkat baik secara jumlah maupun kualitasnya. Guru pun tetap terus belajar dengan semangat.

Salam Indonesia Maju!

Posted by: sopyanmk | 12/08/2020

Tugas PPKn #5


Assalaamulaikum wr. wb

Peserta didik kelas VIII yang dibanggakan!

Kita hari ini sudah sampai pada pertemuan ke-5 untuk belajar PPKn. Walaupun kita tidak bersua di kelas namun percayalah jika kita konsisten mengikuti tugas secara disiplin, maka kita akan tetap dalam situasi belajar yang menyenangkan. Untuk itu, kita mulai pembelajaran hari ini dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Berpakaian seragam yang rapi.
  2. Bacalah doa sesuai dengan keyakinan agama masing-masing.
  3. Siapkan buku paket PPKn Kelas VIII dan silakan baca halaman 13 Bagian C
    Menyadari Pentingnya Kedudukan dan Fungsi Pancasila dalam Kehidupan Bernegara
    sampai halaman 17.
  4. Siapkan buku tulis
  5. Catatlah butir-butir pengamalan Pancasila dimulai dari Sila pertama sampai dengan sila kelima.
  6. Tiap sila ditulis dalam halaman yang terpisah
  7. Fotolah tiap halaman hasil pekerjaan kalian dan upload di google.forms yang sudah disiapkan pada link berikut (silakan klik)
    https://bit.ly/BUTIRPancasila
  8. Kecilkan resolusi fotonya
  9. Kemudian upload
  10. Berdoalah kalian ketika sudah menyelesaikan pekerjaan kalian sebagai tanda syukur kita kepada Tuhan YME.
  11. Semoga ilmu kita hari ini berguna bagi kehidupan kita dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

« Newer Posts - Older Posts »

Categories